Wednesday, May 30, 2007

Mau Kemana Lepas SMA?

Perguruan Tinggi Negeri, sampai saat ini merupakan sasaran yang paling utama bagi para siswa lulusan SMA Setiap lulusan SMA menginginkan namanya tercantum pada salah satu jurusan di PTN (apalagi PTN favorit). Apa daya tarik PTN, dan apa yang dijanjikannya andai bisa tembus?
Lalu upaya apa yang bisa dilakukan supaya dapat menembusnya ?
Andai tidak lolos apa yang akan kita lakukan ?
Akan berhentikah sampai disini ?
Adakah pilihan lain selain PTN ?
Apa yang diperoleh dari yang selain PTN ?
Semua pertanyaan di atas tentunya ada di benak setiap siswa yang akan/baru saja lulus dari SMA. Apa yang bisa kita lakukan sebelum memasuki jenjang Perguruan Tinggi?
Bimbingan Karir akan menuntun kepada pemahaman tentang :

A. Jenis Perguruan Tinggi

1. Institut, yaitu perguruan tinggi yang menawarkan bidang ilmu yang sejenis.
2. Universitas, yaitu perguruan tinggi yang menawarkan berbagai jenis bidang ilmu.
3. Akademi, yaitu perguruan tinggi yang menawarkan satu jenis bidang ilmu setingkat diploma tiga.
4. Sekolah Tinggi, yaitu perguruan tinggi yang menawarkan bidang ilmu sejenis, tetapi tidak membuka program Pasca Sarjana (S2, S3).

Setiap Perguruan Tinggi memiliki beberapa fakultas, dan setiap fakultas biasanya memiliki jurusan/program studi. Setiap jurusan/program studi mempelajari secara spesifik satu bidang ilmu, sehingga seseorang yang lulus dari jurusan tersebut profesional dalam bidangnya. Implikasinya dia bisa bekerja secara profesional di lapangan kerja yang lebih luas.

Perguruan Tinggi Negeri (tertentu) tetap menjadi ‘Idola’, ini disebabkan mungkin karena biaya yang relatif rendah dan kualitas lulusan yang dapat diandalkan dan diakui eksistensinya. Konsekuensinya, pesaing semakin banyak sehingga peluang makin kecil. Hanya mereka yang benar-benar ‘memadai’ bisa masuk di PTN yang mereka pilih.

Akan tetapi tidak hanya faktor akademik yang sangat menentukan keberhasilan UMPTN, ada faktor lain yang berpengaruh, yaitu :
1. Ketepatan memilih jurusan (sesuai dengan kemampuan akademik)
2. Daya saing/peluang jurusan yang dipilih
3. Relevansi antara bakat, minat dan kemampuan
4. Ketekunan, semangat dan motivasi diri
5. Kesiapan mental dalam menghadapi ujian itu sendiri
6. Berdo’a
Oleh karena itu siswa harus pandai mengukur kapasitas/kemampuan yang ada pada dirinya dan memilih jurusan yang sesuai dengan data dirinya. Hindari pemilihan jurusan yang tidak sesuai dengan kemampuan, selanjutnya imbangi dengan kendali diri yang baik, artinya tidak memaksa untuk masuk jurusan tertentu yang diperkirakan terlalu menyimpang diatas kemampuannya.

B. Upaya untuk bisa lolos UMPTN


Menjelang ujian saringan masuk PTN tiba, biasanya banyak sekali lembaga bimbingan belajar yang menawarkan jasanya untuk memberi kiat-kiat khusus agar bisa masuk dalam UMPTN. Berbagai metode mereka berikan supaya siswanya siap dalam ‘pertempuran’, dan mahir dengan cepat dalam menyelesaikan soal-soal. Hal ini dilakukan karena yang akan mereka hadapi nanti adalah sekumpulan soal-soal yang harus ditaklukkan, maka dengan kesiapan soal-soal tersebut diharapkan siswa sudah terbiasa dengan itu dan akan lebih mudah dalam mengaplikasikan rumus-rumus sehingga pemecahannya mudah ditemukan dalam waktu yang singkat. Karena dalam ujian ini waktu sangat berperan, dengan waktu yang sangat singkat siswa harus menyelesaikan beberapa soal. Satu hal lagi adalah ketelitian dalam menuliskan angka-angka yang pasti akan mempengaruhi dalam penentuan hasil akhir/jawaban yang dipilih. Pengetahuan tentang sistem penilaian juga perlu diketahui oleh para peserta ujian, agar mereka lebih hati-hati dalam menentukan jawaban. Apabila siswa tidak yakin akan kebenaran jawaban yang akan dipilih, maka sebaiknya dikosongkan saja (tidak diisi) karena hal itu hanya akan mengurangi skor yang dimilikinya (sistem penilaian dalam UMPTN adalah minus untuk jawaban yang salah ). Dengan pengetahuan ini diharapkan siswa dapat lebih hati-hati dalam mengerjakan soal-soal dan mantap dengan pilihan jawaban yang dituliskannya.
Bagi siswa yang tidak memiliki biaya ekstra untuk mengikuti bimbingan belajar, rasanya bukan alasan untuk memvonis dirinya tidak akan mampu bersaing dalam UMPTN. Karena bimbingan belajarpun bukan jaminan untuk bisa lulus, bimbingan belajar hanyalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk siap dalam ujian. Banyak upaya lain yang bisa dilakukan, misalnya saat ini banyak sekolah-sekolah umum yang menyelenggarakan program intensif (khusus mata pelajaran yang diujikan) di luar jam pelajaran. Kegiatan ini sangat menolong bagi pasa siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Walaupun sebenarnya target dari program intensif adalah kesiapan menghadapi UN/UAS, namun dengan pola yang sama siswa diarahkan untuk terbiasa menyelesaikan soal-soal dalam waktu yang cepat dan dengan jawaban yang tepat.
Faktor lain yang dapat dipersiapkan dalam menghadapi ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri diantaranya adalah :
1. Belajar dengan porsi ‘lebih’, namun masih dalam tingkat kemampuannya.
2. Siap bersaing dengan teman-temannya yang lebih luas/banyak yang mungkin lebih pintar.
3. Kendali emosi yang baik, artinya bisa bersikap tenang saat ujian.
4. Menerima hasil ujian dengan penuh kesadaran diri.

C. Pilihan lain di luar PTN

Di luar Perguruan Tinggi Negeri sebenarnya masih banyak sekolah lanjutan yang menawarkan bidang ilmu yang dianggap bisa memenuhi kebutuhan siswa. Perguruan Tinggi seperti Akademi dapat juga dijadikan sebagai pilihan lain. Akademi memberikan pendidikan dengan satu jenis bidang ilmu tertentu dan dengan waktu yang relatif singkat. Keuntungan lainnya mungkin biaya juga tidak terlalu besar (mengingat waktunya tidak lama, biasanya sekitar 3 tahun) dan juga kesiapan dalam bekerja. Biasanya Akademi mendidik mahasiswanya agar siap pakai di lapangan sehingga begitu lulus dari Akademi dapat trampil dalam bidang ilmunya. Selain itu lulusannya juga dapat melanjutkan ke tingkat sarjana pada perguruan tinggi lain yang dianggap relevan.

Ada juga beberapa perguruan tinggi yang memberikan beasiswa dengan ikatan dinas. Perguruan tinggi ini biasanya setingkat Akademi (D3), dan biasanya juga peminatnya sangat banyak dengan demikian ujian saringannyapun pasti sangat ketat. Mengingat fasilitas yang diberikan oleh perguruan tinggi ini, maka tidak heran siswa lulusan SMA mencari informasi untuk mengetahui bagaimana cara memasuki perguruan tinggi tersebut. Akademi yang berbeasiswa ini rata-rata berada di bawah Departemen tertentu (walaupun ada yang di luar itu) sehingga para lulusannya kemungkinan besar mudah dalam mendapatkan pekerjaan.

Sekolah lanjutan yang berupa kursus-kursuspun bisa dipilih untuk mendapatkan keterampilan tertentu agar siap kerja. Sekolah ini biasanya sangat singkat (satu tahun), dan para siswanya seringkali mengikuti ujian masuk PTN lagi pada tahun berikutnya.

Sekolah Tinggi menawarkan bidang ilmu sejenis, seperti ekonomi, komputer, bahasa, dan lain lain. Jenis perguruan tinggi ini memiliki jenjang pendidikan Diploma (D3) dan Sarjana (S1) yang memungkinkan mahasiswanya dapat memilih sesuai dengan jenjang pendidikan yang diinginkannya. Apabila ingin selesai dalam waktu yang singkat, maka D3 adalah pilihan yang tepat selanjutnya bisa meneruskan S1 saat kapan siap melanjutkan lagi.

Dengan banyak pertimbangan mengenai pemilihan Perguruan Tinggi, diharapkan siswa lulusan SMA dapat menentukan pilihan lanjutan studinya, sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan yang dimilikinya.

source

0 Komentar:

Post a Comment

<< Home